29 September 2023 – Lembaga Demografi FEB UI kembali melaksanakan Monthly Discussion on Population Dynamics. Topik diskusi kali ini membahas graduasi penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan faktor yang melatarbelakanginya. Materi ini dibawakan oleh Finda Prafianti, S.Sos., M.E. dengan moderator Norman D. K. Sabandar, S.Sos.
Materi pada Monthly Discussion on Population Dynamics ini merupakan topik penelitian yang telah dipertahankan oleh Finda Prafianti, S.Sos., M.E., peneliti Lembaga Demografi FEB UI, untuk meraih gelar magisternya. Dalam judul “Graduasi Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan dan Faktor yang Melatarbelakanginya”, Finda menyampaikan hasil identifikasi mengenai faktor-faktor penentu graduasi penerima manfaat PKH.
PKH merupakan program bantuan sosial langsung tunai unggulan berupa Bantuan Tunai Bersyarat (BTB) yang memberikan bantuan tunai triwulanan kepada rumah tangga miskin dengan memenuhi beberapa persyaratan, terkait dengan kesehatan dan pendidikan anak. Graduasi PKH yang menjadi tujuan akhir dari bantuan sosial tunai bersyarat ini diharapkan mampu berdampak pada berkurangnya jumlah rumah tangga yang masih memerlukan bantuan.
Finda menjelaskan karakteristik penerima manfaat PKH yang tergraduasi dengan mengolah kembali data IFLS 2014. Karakteristik yang dijelaskan Finda meliputi usia kepala rumah tangga, pendidikan dan jenis kelamin kepala rumah tangga, ukuran rumah tangga, pendidikan anak dalam rumah tangga, serta domisili dan aktivitas kegiatan komunitas kepala rumah tangga penerima manfaat PKH tergraduasi.
Namun, pada kenyataannya penerima manfaat PKH yang tergraduasi memiliki kemungkinan untuk berada di bawah garis kemiskinan. Berdasarkan data IFLS 2014, dari 23 rumah tangga penerima manfaat PKH tergraduasi hanya 2 rumah tangga yang berada di atas garis kemiskinan setelah tergraduasi. Oleh karena itu, faktor-faktor penentu penerima manfaat PKH bisa tergraduasi perlu diperhatikan kembali agar kondisi setelah tergraduasi benar-benar memiliki keadaan sosial dan ekonomi yang lebih baik.
Berdasarkan penelitian ini, Finda menyampaikan beberapa rekomendasi kebijakan bagi lembaga pemerintah maupun nonpemerintah untuk memperkuat program Keluarga Berencana untuk mencapai ukuran rumah tangga yang optimal melalui sesi Family Development Session. Selain itu, diperlukan kegiatan pemberdayaan perempuan melalui komunitas masyarakat untuk menghidupkan partisipasi perempuan dalam merespons PKH yang diterimanya. Dengan harapan meningkatnya kesadaran untuk berdaya dan terlepas dari bantuan sosial.
Sebagai peneliti, Finda memafhumi bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data IFLS 2014, dengan survei yang dilakukan di 13 provinsi di Indonesia mengandung 83% populasi pada 2014. Temuan penelitian ini memiliki kemungkinan untuk tidak mewakili atau sesuai dengan provinsi lain yang tidak termasuk di dalamnya. Selain itu, diperlukan penjelasan lebih lanjut terkait term “graduasi” oleh kementerian yang berwenang.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi narahabung:
Finda Prafianti, S.Sos., M.E.
Corporate Secretary Lembaga Demografi FEB UI
corsec@ldfebui.org
08119692610