Padang, 2 Agustus 2023 – Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan Sosialisasi Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2020-2035 dari Hasil Sensus Penduduk Tahun 2020. Dalam kegiatan ini terdapat Diskusi Panel yang menghadirkan
Prof. Dra. Omas Bulan Samosir, Ph.D. peneliti senior Lembaga Demografi FEB UI sebagai narasumber.
“Kependudukan merupakan salah satu modal dasar dalam mencapai Indonesia Emas 2045”, disampaikan oleh Sugeng Arianto, M.Si. selaku Kepala BPS Provinsi Sumatera Barat dalam sambutannya pada kegiatan ini. Sugeng melanjutkan bahwa proyeksi penduduk ditujukan untuk memperkirakan jumlah penduduk, struktur umur penduduk, distribusi penduduk antarwilayah, angka kelahiran, angka kematian, dan usia harapan hidup.
Aspek-aspek tersebut dipaparkan melalui data yang lebih detail dalam laporan Hasil Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2020-2035, Hasil Sensus Penduduk 2020. Data proyeksi penduduk dapat dimaknai sebagai kemungkinan kondisi di masa mendatang (bukan data capaian atau target). Oleh karena itu, proyeksi penduduk sebagai perencanaan dan basis penentuan pembangunan membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, seperti Kementerian/Lembaga serta dukungan Forum Masyarakat Statistik dan Pakar Kependudukan & Statistika.
Untuk mengetahui tanggapan dari perspektif lain terhadap Hasil Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2020-2035, kegiatan ini juga membuka agenda Diskusi Panel yang menghadirkan Sekretaris Bappeda Provinsi Sumatera Barat, Winny Sayori, S.T., M.MP. dan Guru Besar FEB UI, Prof. Dra. Omas Bulan Samosir, Ph.D sebagai narasumber. Jalannya diskusi ini dimoderatori oleh Sherly Zulkarnaen, S.Pt., Presenter TVRI Sumatera Barat.
Diskusi diawali dengan pemaparan Winny Sayori, S.T., M.MP bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, ekonomi, dan kesehatan penduduk melalui 5 Strategi Pelaksanaan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK). Data-data yang telah dihimpun akan dikelola dan dikaji lebih mendalam lagi agar memberikan manfaat dan dampak positif terhadap Pembangunan Provinsi Sumatera Barat dalam aspek kependudukan.
Dilanjutkan oleh Prof. Dra. Omas Bulan Samosir, Ph.D., disampaikan bahwa pemanfaatan proyeksi penduduk dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan serta monitoring dan evaluasi program pembangunan, yang juga merupakan salah satu indikator ketahanan demografis (demographic resilience). Hal ini menunjukkan eratnya hubungan timbal balik antara kependudukan dan pembangunan.
Prof. Omas menyampaikan bahwa proyeksi penduduk akan terjadi apabila asumsi-asumsi–pengelolaan fertilitas, penurunan tingkat mortalitas, dan pengarahan mobilitas melalui pengelolaan kependudukan dan pembangunan–juga terjadi. Langkah tepat dalam merespons terjadinya proyeksi penduduk adalah dengan memanfaatkan jendela kesempatan untuk akselerasi pencapaian tujuan-tujuan pembangunan di tingkat daerah, nasional, hingga tingkat global.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi narahabung:
Finda Prafianti, S.Sos.
Corporate Secretary Lembaga Demografi FEB UI
corsec@ldfebui.org
08119692610