Lembaga Demografi bekerja sama dengan Forum Kajian Pembangunan (FKP) kembali berkolaborasi dalam mengadakan Seminar Reguler bertajuk “Pendekatan Budaya dalam Menanggulangi COVID-19”. Pembicara dalam Seminar tersebut adalah Prof. Dr. Multamia RMT Lauder, Mse., DEA, Guru Besar Linguistik oada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI).
Menurut Pembicara, dampak Covid-19 bersifat multidimensi dan multilevel. Penularan Covid-19 menyentuh seluruh aspek kehidupan yaitu di bidang kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Proses pemutusan mata rantai penularan Covid-19 sangat terkait dengan perubahan perilaku manusia. Untuk mendorong tumbuhnya pemahaman, kesadaran, dan kepatuhan mengikuti protokol kesehatan sesuai budayanya masing-masing guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
Ujicoba intervensi dilakukan pada komunitas terfokus di Kalimantan Timur ini membuktikan bahwa bahasa daerah bermanfaat. Masyarakat otomatis patuh pada protokol kesehatan karena mereka paham apa yang sedang terjadi. Inilah nilai lebih dan manfaat bahasa daerah untuk menanggulangi masa pandemi. Hasil ujicoba intervensi ini ditindaklanjuti BNPB dengan menggandeng Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemdikbud RI untuk menerjemahkan Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan dalam 77 Bahasa Daerah.
Penggunaan bahasa daerah bukan sekedar menggunakan kosakata bahasa daerah, tapi lebih sebagai pemicu untuk menghidupkan kembali memori kolektif penanganan bencana yang sudah turun-temurun. Dengan demikian, sesungguhnya tidak perlu lockdown atau PSBB / PPKM sehingga ekonomi dapat bergerak dan jumlah yang tertular maupun yang meninggal semakin lama semakin menurun. Pada akhirnya, kehidupan bermasyarakat akan berangsur-angsur kembali normal karena masing-masing komunitas diberdayakan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 berdasarkan konsep dan budayanya masing-masing.
Materi seminar:
https://ld-febui.org/materi-seminar/
Rekaman seminar:
https://www.youtube.com/watch?v=qkSwHsp6-6U