Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 menghadirkan gambaran mendalam mengenai kondisi perempuan di Indonesia, khususnya terkait kekerasan berbasis gender. Data terbaru menunjukkan adanya penurunan dalam prevalensi kekerasan fisik dan/atau seksual, baik oleh pasangan maupun selain pasangan. Hal ini menjadi sinyal positif dalam upaya mencapai target RPJMN 2020-2024.
Meski demikian, kekerasan terhadap perempuan masih menjadi tantangan besar. 1 dari 4 perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual selama hidupnya. Angka ini memang lebih rendah dibandingkan rata-rata global, tetapi tetap menunjukkan bahwa kekerasan berbasis gender masih terjadi, terutama di kalangan perempuan yang tinggal di perkotaan, berpendidikan tinggi, dan bekerja.
Selain itu, sunat perempuan dan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) juga menjadi isu yang perlu diperhatikan. Prevalensi KBGO mengalami penurunan, tetapi tetap tinggi di kalangan perempuan muda.
Di sisi lain, praktik sunat perempuan mengalami perubahan, dengan peningkatan tren sunat simbolis yang tidak menimbulkan perlukaan, namun tetap harus ditangani secara komprehensif.
Ketahui lebih lanjut data dan temuan SPHPN 2024 dalam booklet “Kondisi Perempuan Indonesia Tahun 2024” melalui tautan bit.ly/BookletSPHPN2024
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi narahabung:
Finda Prafianti, S.Sos., M.E.
Corporate Secretary Lembaga Demografi FEB UI
corsec@ldfebui.org
08119692610